Paulo Coelho Tawarkan Rp1,2 Miliar untuk Hak Siar The Interview

Premier film The Interview di Los Angeles
Sumber :
  • REUTERS/Kevork Djansezian/Files
VIVAnews - Penulis asal Brasil, Paulo Coelho, tawarkan dana senilai US$100 ribu atau Rp1,2 miliar kepada rumah produksi Sony Pictures untuk membeli hak siar film kontroversial, The Interview. Tawaran Coelho itu disampaikan melalui cuitan di akun Twitternya pada Kamis, 18 Desember 2014. 
Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan

Stasiun berita Channel News Asia, Jumat, 19 Desember 2014, melansir tawaran itu berlaku hingga hari Jumat kemarin pukul 12.00 waktu setempat. Jika Sony Pictures bersedia, maka dia akan mengunggah film tersebut di blognya agar bisa ditonton luas oleh publik secara cuma-cuma. 
Pelek Baru untuk Mobil Kecil Ini Hadir dengan Beragam Warna

Cuitannya itu dipublikasikan sebagai bentuk kekesalan karena Sony Pictures pada Rabu kemarin membatalkan penayangan film komedi itu. 
Polisi Bagi Takjil Gratis Tapi Tak Ada Pengendara Melintas, Netizen: Anda Berkumpul, Kami Putar Arah

"Saya kira mereka bisa mengambil tawaran saya jika tidak ingin kehilangan muka. Anda tahu, ini merupakan langkah dan niat baik, jika kita menerima Rp1,2 miliar, bahkan jika kita membayar US$44 juta atau Rp545 miliar untuk film ini, karena kita percaya kebebasan informasi. Maka esok film tersebut akan ada di bioskop," ungkap Coelho dalam sebuah wawancara. 

Dia mengaku akan lebih merasa malu ketimbang takut, karena tidak melakukan apa pun, agar publik bisa menyaksikan film itu. 

"Jadi, lebih baik hidup dengan rasa malu atau takut? Menurut saya, lebih baik hidup dengan rasa takut," imbuh dia. 

Usai menyampaikan cuitan itu, CNA mengkonfirmasi jika tawaran itu serius. Coelho menjawab dia tidak main-main. 

"Saya tidak akan membiarkan publik tahu, jika tawaran itu tidak serius," kata dia. 

Namun, hingga saat ini dia belum menerima respon apa pun. Hingga dia merasa kesal dan akan langsung berbicara dengan CEO Sony Pictures. 

Sony Pictures tetap tidak akan merilis film itu, karena dalam jumpa persnya, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyampaikan rumah produksi itu telah berbuat kesalahan dengan merilis film The Interview. Sementara, Sony Pictures berdalih, alasan batal merilis film itu, karena jaringan bioskop mereka menarik diri usai terjadi aksi peretasan terhadap beberapa film besutan rumah produksi itu. 

"Itu merupakan keputusan mereka," kata perwakilan Sony. 

Sebelum penayangannya, beberapa hacker berhasil meretas dokumen rahasia dan merilis film-film yang seharusnya tayang tahun depan. Laporan menyebut, Korea Utara berada di belakang aksi peretasan tersebut. 

Spekulasi itu tidak mengherankan, karena film The Interview berisi skenario untuk menghabisi nyawa pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un. Film genre komedi itu dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen. 

Kedua tokoh utama tersebut direkrut oleh badan intelijen CIA, untuk pergi ke Pyongyang dan membunuh Kim. 

Berikut trailer filmnya: 


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya