Perseteruan PPP Pengaruhi Dukungan Politik ke Prabowo?

Prabowo Subianto dan Suryadharma Ali.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa
– Langkah Suryadharma Ali dan kubunya merapat ke Prabowo Subianto berujung petaka, Partai Persatuan Pembangunan terbelah menjelang Pemilihan Presiden. Deklarasi dukungan PPP kepada Prabowo sebagai calon presiden yang diumumkan Suryadharma di kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP, Jakarta, Jumat 18 April 2014, bahkan terancam batal.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

Deklarasi itu dimentahkan oleh para pengurus dan kader PPP dari kubu M Romahurmuziy –Sekretaris Jenderal PPP yang dilengserkan Suryadharma pada rapat pengurus harian kubunya yang digelar beberapa jam sebelum ia mendeklarasikan dukungan partai untuk Prabowo.
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 


Pergolakan internal di tubuh PPP berlangsung cepat, dalam hitungan jam bahkan menit. Romi, panggilan akrab Romahurmuziy, menolak dipecat dari jabatan Sekjen. Menurut Ketua Komisi IV DPR itu, rapat pengurus harian DPP yang digelar Suryadharma tidak mencapai kuorum. Oleh sebab itu Romi menganggap surat pemecatan terhadapnya batal demi hukum.

Maka Jumat malam setelah Suryadharma mengumumkan koalisi PPP dengan Gerindra, giliran kubu Romi yang menggelar rapat pengurus harian –juga di kantor DPP PPP. Rapat itu baru selesai Sabtu dini hari, 19 April, dan menghasilkan keputusan: PPP belum menentukan koalisi dengan partai manapun maupun dukungan terhadap calon presiden manapun.

“Pernyataan dukungan yang disampaikan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali kepada Prabowo Subianto bertentangan dengan AD/ART Partai. Dengan demikian dukungan itu batal demi hukum,” kata Romi.


Rapat pengurus harian kubu Romi itu dihadiri oleh sedikitnya 25 orang. Hadir dalam rapat itu antara lain Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, dan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa –yang telah dipecat Suryadharma tiga hari sebelumnya.


Sementara rapat pengurus harian kubu Suryadharma yang digelar pagi di hari yang sama, dihadiri sekitar 15 orang, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal PPP Saifullah Tamlicha.


Lebih lanjut, kubu Romi bergerak cepat dengan menggelar Rapat Pimpinan Nasional, Minggu 20 April. Rapimnas yang berlangsung di tengah kepungan massa pendukung Suryadharma itu selesai Minggu malam dan menelurkan keputusan: pemberhentian sementara terhadap Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum PPP.


Reaksi Gerindra


Partai Gerindra menyatakan, kisruh internal PPP tidak mengganggu proses pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden. Gerindra mengklaim konflik PPP tidak terkait mereka, karena sudah terjadi sebelum Suryadharma Ali mendukung Prabowo.


“Internal partai lain itu bukan urusan kami. Dukungan terhadap Gerindra secara institusional kami hargai, termasuk figur Suryadharma Ali. Sebagai partai yang telah berdiri 40 tahun, PPP pasti bisa menyelesaikan masalahnya,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.


Gerindra tidak khawatir jika PPP membatalkan koalisi, karena mereka juga sudah menjalin komunikasi dengan partai lain. Meski demikian, Gerindra tak berharap PPP berpaling dari mereka seperti yang pernah terjadi pada Pemilihan Presiden 2009. Ketika itu di saat-saat terakhir, PPP memilih berkoalisi dengan kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono ketimbang Megawati-Prabowo.


Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, mendoakan kedua kubu di PPP bisa islah atau berdamai, sehingga partai yang menyebut diri ‘Rumah Besar Umat Islam’ itu bisa mengambil langkah pasti terkait Pilpres 2014. “Tahun 2009 PPP dukung Prabowo, tapi ada masalah dan tidak jadi. Semoga sekarang arahnya positif,” kata dia.


Gerindra berada di urutan ketiga partai pemenang Pemilu Legislatif 9 April 2014 dengan mengantongi perolehan suara nasional di kisaran 11 persen. Meski menyodok ke jajaran partai papan atas, hasil itu masih kurang untuk mengusung Prabowo Subianto menjadi calon presiden. Maka Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain dan mengumpulkan suara sedikitnya 20 persen.


Sementara PPP mengantongi sekitar 6-7 persen suara nasional, cukup signifikan untuk menambah suara Gerindra meski masih harus berkoalisi dengan partai lain pula. “Gerindra membuka koalisi dengan partai lain. Kami berharap keduanya (koalisi dengan PPP dan partai lain) berhasil sehingga Gerindra akan mendapatkan dukunagn cukup (untuk mengusung Prabowo sebagai capres),” kata Suhardi.


Ketua DPP PPP Epyardi Asda sebelumnya mengatakan ada 4 partai politik yang merapat ke Gerindra. Keempat partai itu diduga merupakan partai-partai berbasis massa Islam yang menggelar pertemuan pekan lalu, Kamis 17 April, di Cikini, Jakarta Pusat.


Ketika itu dalam pertemuan tersebut, pendiri PAN Amien Rais mengusulkan nama ‘Koalisi Indonesia Raya’ untuk gabungan kekuatan partai-partai Islam plus partai nasionalis. “Koalisi partai Islam hanya 30 persen, tidak bisa menang Pilpres. Jangan bayangkan partai Islam bisa memikul beban nasional sendirian. Tidak mungkin. Harus kerjasama dengan partai nasionalis,” kata Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional itu.


Entah kebetulan atau tidak, Gerindra merupakan singkatan dari Partai Gerakan Indonesia Raya. Apabila benar koalisi Indonesia Raya bakal menjadi gabungan kekuatan partai-partai Islam dengan Gerindra, maka poros ini patut diperhitungkan dalam Pilpres 9 Juli 2014.


Di kantor PPP, Prabowo pun sempat mengatakan akan bertemu Amien Rais. “Saya lama kenal dengan Pak Amien Rais. Sebentar lagi saya akan bertemu beliau. Sedang diatur waktu pertemuannya,” kata mantan Danjen Kopassus itu.


Prabowo menyadari kekuatan partai Islam amat signifikan. “Partai Islam merupakan kekuatan besar yang sangat penting. Saya berharap bisa menggandeng kekuatan partai Islam,” ujarnya.


Untuk itu Gerindra terus meningkatkan lobi politik dengan partai-partai Islam, salah satunya dengan menyiapkan delegasi khusus yang bertugas untuk mengatur komunikasi dan pertemuan. “Delegasi kami semakin intensif berkomunikasi dengan PKB, PAN, dan PKS. Kami membuka diri untuk koalisi dengan banyak partai. Ini penting,” kata Prabowo.


Direktur Eksekutif Political Communication Institute, Heri Budianto, berpendapat kisruh PPP sedikit-banyak berpengaruh terhadap Gerindra, dan bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik. “Karena figur jadi penentu dalam Pilpres,” kata dia.


Sementara itu, Suryadharma Ali bertekad konflik internal PPP tidak boleh sampai mengganggu dukungan kepada Prabowo Subianto. SDA menyambangi kantor Majelis Ulama Indonesia, Senin 21 April, sesaat setelah MUI menggelar pertemuan dengan 67 ormas Islam.


Forum Ukhuwah Islamiyah MUI yang terdiri dari pemimpin MUI dan puluhan ormas Islam mendorong partai-partai Islam untuk berkoalisi. “Kami menyerukan kepada parpol Islam dan berbasis Islam untuk membangun koalisi strategis menghadapi Pilpres 2014,” kata Ketua Umum MUI Din Syamsuddin.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya