Sri Mulyani Minta BI Tanggung Jawab Atas Keputusan Penanganan Century

Menkeu Sri Mulyani dan Boediono
Sumber :
  • antara

VIVAnews - Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati sempat kecewa pada data yang disodorkan Bank Indonesia (BI) tentang Bank Century dalam sebuah rapat konsultasi, 24 November 2008. Sri Mulyani menilai, BI tidak memberi data yang memuaskan.

Terkait kasus Century ini, Sri Mulyani pernah diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 1 Mei 2013 di Amerika Serikat. Dalam dokumen pemeriksaan yang dilihat VIVAnews, Sri menjelaskan bahwa rapat konsultasi Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) itu digelar di ruang rapat Menkeu.

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Selain Sri Mulyani, sejumlah pejabat BI dan instansi terkait hadir dalam pertemuan itu. Antara lain: Gubernur Bidang kala itu dijabat Boediono, Sekretaris KSSK Raden Pardede, Deputi Gubernur BI,
Deputi Gubernur BI bidang Pengawasan Perbankan Siti Chalimah Fadjrijah, Deputi Gubernur bidang Kebijakan Perbankan/Stabilitas Sistem Keuangan Muliaman Hadad, Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan, Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan sebagainya.

Dalam rapat itu, imbuh Sri Mulyani, anggota komisioner Rudjito menyampaikan bahwa CAR Bank Century turun drastis dari minus 2 persen menjadi minus 35,93 persen.

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan

"Menurut Rudjito, hal itu dikarenakan melakukan perhitungan penyertaan modal kepada Bank Century. Selanjutnya, dalam rapat itu saya menyampaikan kekecewaan terhadap BI di mana pada tanggal 20 dan 21 November 2008, BI menyampaikan data bahwa CAR Bank Century minus 3,53 persen dan untuk mencapai CAR 8 persen, bank ini butuh tambahan modal sebesar Rp632 miliar di mana tadinya SSB (surat-surat berharga) valas yang dijamin AMA (Assets Management Agreement (AMA) masih dianggap lancar oleh BI," demikian pernyataan Sri Mulyani yang dikutip dari dokumen tersebut.

Dalam rapat itu, masih kata Sri Mulyani, Siti Fadjrijah dan Heru Kristiyana menyampaikan, penurunan drastis CAR Bank Century ke minus 35,93 persen itu dikarenakan adanya penjelasan dari manajemen Bank Century sebelumnya. "Walaupun surat berharga yang senilai US$60 juta itu jatuh tempo Februari 2009, BI menganggap bahwa gelagat pemegang saham, surat berharga itu memiliki risiko gagal bayar sehingga dikategorikan macet. Dan saya tanggapi, apa bedanya antara disampaikan pada 20 dan 21 November 2008. Toh jatuh temponya juga bulan Februari 2009. Oleh karena itu, saya sampaikan bahwa penjelasan BI belum memuaskan dan meminta otoritas pengawasan bank di BI membuat pernyataan pertanggungjawaban profesional atas keputusan-keputusan penanganan Bank Century, termasuk penjelasan lolosnya sejumlah accrual dari pengawasan intensif," kata Sri Mulyani.

Dalam pengambilan keputusan apakah Bank Century berdampak sistemik atau tidak, menurut Sri Mulyani, KSSK seharusnya diberi informasi data yang benar. Kalau tidak, imbuhnya, bagaimana KSSK bisa mengambil keputusan yang benar.

"Jangan-jangan, data yang disampaikan oleh BI kepada KSSK pada rapat tanggal 20-21 November 2008 juga data yang tidak benar. Dan dalam rapat itu, saya meminta BI untuk meningkatkan kemampuan assessment-nya. Jangan sampai penjelasan tentang perbankan nasional yang selama ini dinyatakan sehat oleh BI dengan CAR industri rata-rata 16 persen, kemudian anjlok secara tiba-tiba. Kasus Bank Century menjadi pelajaran bagi KSSK untuk memastikan data dan informasi yang masuk KSSK harus benar-benar reliabel," kata Sri Mulyani.

Diberitakan sebelumnya, nama Boediono dan pejabat BI lainnya dinilai ikut melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama dengan terdakwa Budi Mulya dalam penanganan Bank Century.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Beberapa waktu lalu, Boediono sendiri pernah membantah ikut korupsi dalam proses penyelamatan Bank Century itu. Dia menegaskan bahwa tindakan mengucurkan FPJP sebesar Rp689,394 miliar dan dana talangan sebesar Rp6,7 triliun sebagai tindakan mulia untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari ancaman krisis ekonomi.

"Saya telah melakukan tanggung jawab saya waktu itu sebagai Gubernur BI. Saya laksanakan itu dengan segala ketulusan hati untuk menyumbangkan yang terbaik bagi bangsa," kata Boediono usai diperiksa KPK, 23 November 2013.

"Itu tindakan mulia untuk menangani krisis negara kita. Apabila dalam upaya mulia ini ada pihak-pihak yang menyalahgunakannya, ini sangat menyakiti kami," katanya lagi.

Viral Video Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Makeup pengantin adalah tata rias khusus yang dirancang untuk mempercantik dan menyempurnakan penampilan seorang pengantin pada hari pernikahannya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024