Ketika Maskapai Hentikan Sementara Rute Penerbangan

Industri Penerbangan - Mandala
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Industri penerbangan komersial domestik tengah diuji. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan kenaikan harga avtur mulai membebani operasional maskapai.
 
Sejumlah rute penerbangan mereka evaluasi. Tak sedikit yang terpaksa dihentikan sementara. Beberapa di antaranya dikurangi frekuensi penerbangannya.

Langkah itu juga dilakukan maskapai Tigerair Mandala. Maskapai dalam kelompok Tigerair Group yang berbasis di Singapura itu menghentikan sementara sembilan rute penerbangannya.

Upaya tersebut dilakukan sehubungan dengan adanya evaluasi jaringan. "Kami ingin menginformasikan bahwa ada beberapa rute penerbangan yang akan diberhentikan sementara waktu," kata Public Relations Manager Tigerair Mandala, Lucas Suryanata, saat dihubungi VIVAnews, Kamis 6 Februari 2014.

Menurut Lucas, penghentian sementara dilakukan untuk mengevaluasi rute, karena kondisi pasar yang kurang bagus akibat menguatnya nilai tukar dolar AS, dan kenaikan harga avtur.

Dia menjelaskan, efisiensi tersebut juga ditempuh maskapai penerbangan lainnya, tanpa mengorbankan layanan kepada pelanggan. "Ini lumrah dipilih setiap perusahaan penerbangan, apalagi kami kan juga masih baru," ujar Lucas.

Daftar sembilan rute yang dihentikan sementara itu dapat dibaca pada artikel:

Selain menghentikan sementara, Tigerair mengurangi frekuensi penerbangan untuk dua rute. Yakni, Jakarta-Pekanbaru (RI 72/73) mulai 18 Februari 2014, dikurangi dari sebelumnya dua kali penerbangan menjadi satu kali.

Selanjutnya, Jakarta-Singapura (RI 808/809) mulai 3 Maret 2014, dikurangi dari sebelumnya lima kali penerbangan menjadi empat kali.

Lucas menjelaskan, informasi penghentian sementara dan pengurangan frekuensi penerbangan sejumlah rute tersebut sudah diumumkan ke pelanggan sepekan lalu.

"Kami infokan melalui telepon langsung, email, dan travel agent agar pelanggan tidak merasa dirugikan," kata dia.

Menurut Lucas, bagi pelanggan yang telah memiliki seluruh penerbangan yang mengalami penghentian sementara, bisa memilih sejumlah opsi. Opsi yang diberikan adalah memindahkan jadwal penerbangan Tigerair Mandala di hari lain, mengalihkan ke penerbangan Tigerair Singapore atau memilih pengembalian uang.

"Jadi, silakan menghubungi agen perjalanan Anda atau call center Tigerair Mandala terkait informasi proses pemindahan jadwal terbang atau pengembalian uang," tuturnya.

Sebelumnya, maskapai pelat merah, Merpati Nusantara Airlines, juga berhenti operasi sementara pada 1-5 Februari 2014. Utang perusahaan yang membengkak dan berkurangnya pendapatan serta kepercayaan masyarakat terhadap BUMN penerbangan tersebut diduga menjadi pemicunya.

"Manajemen Merpati mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kondisi Merpati saat ini, sehingga sampai pada titik di mana kami tidak mampu melakukan kegiatan operasional sebagaimana mestinya," kata Direktur Operasional Merpati, Daryanto, dalam rilisnya, Minggu 2 Februari 2014.

Daryanto mengatakan, sesungguhnya Merpati telah berupaya mengantisipasi kendala operasional itu dengan mengurangi rute penerbangan. "Tetapi, itu pun tidak bisa kami jalankan," ujar dia. Selengkapnya baca pada artikel:
Atas langkah Merpati itu, Kementerian Perhubungan sampai mewanti-wanti agar maskapai tersebut segera menerbangi kembali rute terjadwalnya. Kemenhub memberikan waktu 30 hari bagi Merpati untuk mengoperasikan pesawatnya kembali.

Itu pun jika BUMN transportasi ini melaporkan penghentian penerbangannya. Tapi, kalau tidak melaporkan, Merpati hanya diberi waktu 21 hari. Kemenhub bahkan akan mencabut izin Merpati, bila tidak menerbangi rute itu lebih dari waktu yang ditentukan.

Karena harga avtur yang tinggi?
Kesulitan yang tengah dialami maskapai penerbangan domestik itu diakui pengurus Indonesia National Air Carriers Association (Inaca). Membengkaknya biaya operasional karena penguatan nilai tukar dolar AS dan kenaikan harga avtur, memicu sejumlah maskapai melakukan efisiensi.

Untuk menutupi lonjakan biaya operasional itu, Inaca meminta pemerintah menaikkan tarif batas atas pesawat terbang.

Ketua Inaca, Arif Wibowo, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 5 Februari 2014 mengungkapkan, nilai tukar menjadi isu utama di industri penerbangan, karena pengaruhnya sangat besar.

"Karena, 70 persen dari struktur biaya terpengaruh dolar. Bahkan, ada yang terpengaruh langsung seperti biaya sewa pesawat," tuturnya.

Arif menambahkan, batas atas nilai tukar hanya dipatok Rp10.000 per dolar AS. Padahal, sudah enam bulan terakhir, nilai tukar rupiah merosot hingga Rp12.000 per dolar AS.

Dengan kondisi tersebut, menurut dia, maskapai kesulitan operasional dan meminta pemerintah menyesuaikan tarif. Upaya ini diharapkan dapat menolong maskapai yang ada di Indonesia.

Ketua Inaca Bidang Penerbangan Berjadwal, Bayu Sutanto, menambahkan, selain masalah nilai tukar, harga bahan bakar pesawat juga telah naik hingga 25 persen. Biaya bahan bakar selama ini memengaruhi 45 persen dari total biaya operasional.

Namun, PT Pertamina mengklaim harga avtur yang dijualnya turun. "Saat ini, harga avtur turun di Cengkareng," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, kepada VIVAnews, Kamis, 6 Februari 2014.

Ali mengatakan, harga avtur periode 1-14 Februari 2014 mencapai Rp11.548 per liter. Semula, harga avtur tercatat Rp11.967 per liter pada periode 15-31 Januari 2014.

Harga itu sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh). "Jadi, kalau ada airlines yang mengurangi penerbangan, mungkin karena memang lagi low season," kata dia.

Pengamat penerbangan, Chappy Hakim, menilai lumrah terhadap sikap maskapai yang menghentikan sementara rute penerbangannya, karena harga avtur yang tinggi.

"Airlines itu tidak seperti jualan pisang goreng. Ada musimnya penumpang banyak, penumpang sedikit, cuaca jelek, dan harga avtur tinggi. Ini tidak hanya dialami Tigerair Mandala," kata Chappy Hakim, ketika dihubungi VIVAnews, Kamis, 6 Februari 2014.

Chappy mengatakan, manajemen maskapai harus pintar-pintar untuk mengatasi permasalahan yang kerap terjadi di dunia penerbangan itu.

Toyota Fortuner Hybrid Sudah Ada di Diler, Segini Harganya

"Mengelola airlines itu tidak mudah. Seperti masalah harga fuel naik, manajemen terpengaruh, masalah loading, juga ikut terpengaruh," kata dia. (sj)

Ilustrasi logo Mahkamah Konstitusi.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Pengajuan amicus curiae yang dilakukan sejumlah tokoh ini heboh mencuat terkait dengan persidangan dalam pekara sengketa hasil Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024