Mabes Polri Turun Tangan Usut Pembunuhan Franciesca, Siapa Para Pelaku

Sisca Yofie
Sumber :
  • facebook
VIVAnews - Pembunuhan di Bandung itu memang sungguh kejam. Dua pembunuh meringkus gadis cantik ini, persis ketika dia membuka pagar kos. Mengikatnya dengan tali, lalu menyeretnya di jalan dengan motor yang dipacu kencang. Franciesca Yofie, begitu nama wanita malang ini, diseret bak mainan, dan mungkin itu sebabnya sejumlah orang yang menyaksikan malam jahanam, Senin 5 Agustus 2013 itu, mengira Siska yang berusia 34 tahun itu adalah boneka.
Menkominfo: Hampir 92% Kebisingan Ruang Digital Isinya Buzzer

Polisi langsung memburu para pembunuh itu. Segala cara ditempuh. Dari pengerahan polisi di Jawa Barat sendiri hingga mengerahkan Tim Cyber Crime Mabes Polri. Kepada wartawan, Jumat 9 Agustus 2013, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengungkapkan bahwa Mabes ikut membantu mengusut kasus ini. 
Menteri Budi Arie Sebut Kominfo Take Down Ribuan Hoaks Soal Pemilu 2024

Demi menelusuri jejak para pembunuh Branch Manager PT Venera Multi Finance itu, Tim Cyber Mabes Polri ini akan  memeriksa telepon genggam yang ditemukan di lokasi tewasnya korban. Tim itu juga memeriksa dua telepon genggam lain yang ditemukan di kos Sisca. 
Shanju Lalukan Hal Tak Terduga Saat Jonatan Christie Raih Gelar Juara All England 2024
"Tim Cyber Crime Mabes Polri memeriksa handphone korban untuk mencari petunjuk lainnya," kata Martinus.  Tim Cyber Crime akan mengkloning barang bukti untuk kemudian dibedah. "Dari situ, kami akan tahu seluruh kontak dan interaksi korban sama siapa saja, baik itu percakapan, SMS, dan MMS. Semua akan diurai," jelasnya. 

Meski BlackBerry milik Sisca ditemukan dalam kondisi rusak akibat terlindas mobil, polisi tetap akan meneliti semua hal yang berkaitan dengan korban dari ponsel itu. CCTV yang merekam insiden tragis itu juga ikut ditelaah. Dalam rekaman CCTV itu terlihat dua orang menyeret dengan cara menjambak rambut korban dan kemudian ditarik menggunakan sepeda motor hingga 300 meter.

Penelusuran Akun Jejaring Sosial

Upaya lain yang dilakukan polisi demi mengungkap para pembunuh itu adalah dengan meneliti dua akun jejaring Facebook milik Sisca. Kemungkinan besar dua akun Facebook tersebut memang milik Franceisca Yofie.

Dalam akun Facebook atas nama Franceisca Sisca itu, terdapat sejumlah foto-foto wanita cantik berparas oriental ini. Beberapa foto close up juga dipasang di situ.  Sedangkan di akun bernama Franceisca Yofie, terdapat beberapa gambar berisi tulisan-tulisan, ungkapan kemarahan dan dendam kepada seseorang yang tak disebutkan namanya. 

Sisca sempat memposting beberapa foto dan gambar berisi tulisan cacian terhadap seseorang dan diduga ada sangkut pautnya dengan kematian ibunya.

"Di hari ke 7 kepulangan ibuku menghadap yang maha kuasa, si anji** biadab datang menabur bunga di makam ibuku yang pernah diseretnya ke kantor polisi!! Tradisi etnis kami, tak seorang pun diperkenankan menghadap atau menabur bunga ke makam orang tersebut bila orang itu pernah menaruh luka sakit di hatinya! Karena akan mengeluarkan bau bangkai di rumah, dan akan mendatangkan petaka pada yang ditinggalkannya. Pantas bau bangkai di rumah tercium menyengat! Dendamku tak akan aku hapus sampai ke liang lahatku!!"

Selain itu terdapat salah satu tulisan gambar yang tidak jauh dengan gambar sebelumnya yang sempat dijadikan foto profil akun Facebook-nya.

"Kurang Ajar! Selagi hidupnyapun pernah mengusirmu dan tidak mau melihatmu! Bahkan 2 minggu sebelum kepulangannya mencurahkan rasa sakit hatinya padamu dan berpesan untuk tidak didatangi makamnya oleh bangsat seperti kau !!! Sekarang lancang berani-beraninya menghadap ke makamnya!! ANJI** BIADAB !!!!"

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Sutarno mengatakan, akun Facebook ini bisa dijadikan salah satu bukti untuk pengungkapan kasus ini."Bisa dijadikan petunjuk, sedang kami dalami," tuturnya saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Rabu 8 Agustus 2013. Sutarno juga menegaskan bahwa dia tidak menampik bahwa motif pembunuhan wanita cantik ini diduga kuat karena dendam.

Sementara, hingga kini, sebanyak 10 saksi juga sudah diperiksa, mulai dari karyawan kantor hingga keluarga korban. Polisi menduga, pelaku adalah orang yang dikenal oleh Sisca.  "Nggak mungkin punya dendam kalau nggak kenal," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno. 

Dugaan dendam ini terlihat dari fakta bahwa pelaku tidak mengambil barang berharga milik Sisca. Saat ditanya orang dekat yang dimaksud, Sutarno menjelaskan, pelaku bisa saja kerabat, teman lama, atau rekan kerja. "Apakah itu hubungan lama, bisa keluarga, teman lama atau rekan kerja," ujarnya.

Selain itu, dia juga menilai, para pelaku memang sengaja menghabisi nyawa Sisca. "Yang jelas perbuatan ini terencana. Diawali penganiayaan dengan cara diseret. Tidak menutup kemungkinan sebelum kejadian, ada tindakan kekerasan lainnya yang dilakukan pelaku," ungkapnya.

Setelah diseret para pembunuh itu, Sisca ditemukan warga dalam
kondisi sekarat di Jalan Cipedes Kota Bandung, Senin malam dengan luka di seluruh tubuh akibat diseret sepeda motor. Sisca juga mengalami luka bacok di bagian kepala. 

Dari keterangan saksi di lokasi kejadian, sekitar pukul 18.30 WIB, Sisca sedang memarkirkan mobil Nissan Livina X-gear di halaman indekosnya di Jalan Setra Indah Utara No 11, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Saat itu, Sisca turun dan hendak membuka gembok pagar indekos. 

Namun tiba-tiba dua orang menggunakan helm full face menarik paksa Sisca dan menganiaya perempuan malang itu. Tak cukup dengan itu, pelaku kemudian menyeret Sisca menggunakan sepeda motor. Situasi di lokasi kejadian sangat sepi saat insiden tersebut terjadi.

Sisca pun sempat diseret ratusan meter dari lokasi indekosnya oleh pelaku hingga Jalan Cipedes Tengah, RT 7/RW 1 Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi atau tepatnya dekat lapangan Abra. Sisca tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya