Harga Sembako Meroket, Apa Langkah Presiden SBY

Pedagang Daging Sapi
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Harga kebutuhan pokok sudah gila-gilaan. Daging sapi bahkan dijual Rp105 ribu sekilo. Semua kebutuhan pokok lain meroket berhari-hari belakangan. Dari telur hingga cabai naik dengan jumlah yang membuat para ibu di rumah menekuk muka. Gawatnya kenaikan harga ini, memaksa presiden menggelar rapat kabinet.  

Yang Bikin Shin Tae-yong Terusik saat Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Senin 8 Juli 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil para menterinya ke Istana, membahas harga kebutuhan pokok yang kian mencekik itu. Pemerintah memang harus bersiap, sebab sebentar lagi Ramadan dan hari raya Lebaran, yang lazim disusul dengan harga yang melonjak. Lonjakan harga itu sudah jadi ritual tahunan, yang entah kenapa kita susah sekali menghitung dan mengantisipasi. 

Konsumen kali ini seperti menerima pukulan ganda. Selain karena lonjakan jelang hari raya, harga sudah dikeret duluan karena kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam situasi sulit seperti itu, pemerintah memang seharusnya sigap mencari solusi. Demi mencari solusi itulah rapat kabinet di Istana itu digelar.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Presiden SBY menegaskan bahwa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu dampaknya dirasakan oleh masyarakat dalam menghadapi bulan suci ramadan. Bukan hanya kenaikan harga bahan pokok, namun juga kenaikan tarif transportasi.

Itu sebabnya, lanjut SBY, pemerintah perlu memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik.  "Mari kita ringankan beban, termasuk pada saat mudik lebaran," ujarnya. SBY mengaku bahwa pada akhir pekan kemarin dia telah mengamati harga-harga bahan pokok di pasaran.  

Masyarakat yang tergolong kurang mampu, begitu janji SBY,  harus diringankan bebannya dalam menghadapi lonjakan harga bahan-bahan pokok. "Hitung penghasilan mereka berapa. Harga naik berapa. Mari kita berikan perhatian yang sungguh-sungguh. Agar saudara kita bisa dibantu dan diringankan terutama pada bulan suci ini dan pada perayaan Idul fitri," kata SBY.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Rapat itu, kata Menteri Pertanian Suswono, secara khusus juga membahas harga daging sapi yang telah menembus angka di atas Rp100 ribu menjelang bulan ramadan tahun ini. "Dibahas dalam rapat, tunggu saja," kata Suswono. Yang dimaksud tunggu oleh sang menteri itu adalah menunggu kebijakan pemerintah soal daging sapi ini.

Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menegaskan bahwa seluruh pemerintah daerah telah diminta untuk menggelar pasar murah demi meredam lonjakan harga itu. "Kami minta seluruh pemda supaya menggelar pasar murah," ujar Gamawan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

Untuk mewujudkan kegiatan tersebut, Gamawan melanjutkan, pemerintah pusat melalui perusahaan-perusahaan BUMN siap membantu. Dengan upaya ini diharapkan lonjakan harga dapat diredam. "Tinggal nanti dikoordinasi dengan BUMN-BUMN," kata Gamawan.

Harga Daging Tembus Rp100 Ribu

Harga sesungguhnya sudah melonjak sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Dan sepekan setelah harga baru BBM itu diumumkan pemerintah, Jumat 21 Juni 2013, harga sejumlah kebutuhan pokok terus meroket. Kenaikan itu terjadi di sejumlah daerah. 

Di Batam misalnya, kenaikan yang cukup tinggi terjadi pada harga telur ayam dan daging sapi. Pantauan di Pasar Toss 3000 Nagoya di Kota Batam, harga telur ayam berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per papan dengan isi sebanyak 20 butir. Padahal tiga hari lalu, harga satu papan telur ayam hanya seharga Rp17 ribu.

Sedangkan untuk harga daging sapi, saat ini berkisar antara Rp79 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram. Harga daging sapi ini merangkak naik. Sebelumnya harganya berkisar antara Rp60 ribu hingga Rp62 ribu per kilogram.

Berdasarkan hasil pantauan VIVAnews di pasar tradisional Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu 29 Juni 2013, harga bahan pokok seperti cabai dan tomat naik sangat drastis, setelah pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Harga cabai yang sebelumnya Rp40.000 kini menjadi Rp60.000 per kilogram. Sementara itu, harga tomat naik dua kali lipat lebih, dari sebelumnya berkisar Rp5.000-7.000 kini menjadi Rp12.000-14.000 per kilogram.

Beberapa pangan mengalami kenaikan tak menentu. Hal ini seperti yang terjadi di Bali. Satu toko dengan toko lain mematok harga berbeda-beda. Telur misalnya, pada Senin 8 Juli 2013, mengalami kenaikan harga fluktuatif dan berbeda-beda. Di satu toko telur satu kerat (30 butir) dibanderol Rp36 ribu. Tapi di toko lainnya, mematok harga Rp34 ribu. Baca juga: .

Upaya pemerintah menurunkan harga daging sapi juga tak dirasakan oleh masyarakat di semua daerah. Senin 8 Juli 2013, hanya 1-2 hari menjelang Ramadan, harga daging sapi di Yogyakarta bahkan mencapai Rp105 ribu per kilogram. "Satu pekan lalu harga daging sapi hanya Rp85 ribu per kilogram. Kini harganya melonjak hingga Rp105 ribu per kilogram," ujar Sumarmi, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Argosari Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain harga daging sapi yang melonjak, harga daging ayam juga naik dari Rp28 ribu per kilogram menjadi Rp32 ribu per kilogram. Sumarmi mengatakan, naiknya harga daging sapi dan ayam ini karena pasokan daging dari pemasok lokal minim sehingga harus mendatangkan daging sapi atau ayam dari Jawa Timur.

Kenaikan harga ini menyebabkan sepekan terakhir pasar ayam itu sepi pembeli. Kenaikan juga terjadi pada cabai rawit merah dari Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram, telur ayam dari Rp23 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram.

Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan Kabupaten Gunungkidul, Supriyadi, mengatakan kenaikan harga tersebut masih tergolong wajar.
"Kami selalu monitoring harga setiap hari, dan stoknya masih aman," kata Supriyadi.

Pasar Murah
Akhir pekan lalu, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan salah satu BUMN, PT Sarinah, mengadakan acara pasar murah untuk masyarakat. Selain menjual sembako dan peralatan rumah tangga, acara yang diadakan di Lapangan Parkir Sarinah Thamrin pusat kota Jakarta itu juga menjual ayam potong dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp25 ribu dengan berat satu kilogram.

Ayam murah yang dijual oleh Asosiasi Gabungan Perusahaan Unggas Indonesia ini menyediakan 300 ekor ayam potong. "Harganya murah Rp25 ribu, kalau di luar antara Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per ekor," ujar Lilik, petugas penjual dari PT Sierad Produce Tbk. Ia menjelaskan, ayam murah ini khusus dijual untuk menghadapi bulan puasa. "Ini bagus untuk masyarakat, sembako murah untuk persiapan di bulan Ramadan," kata Lilik.

Kementerian Perdagangan RI menggelar pasar murah sebulan penuh, yaitu dari hari ini, Jumat 5 Juli 2013 hingga Jumat 2 Agustus 2013.
Dalam pasar murah ini, bahan kebutuhan pokok yang dijual adalah produk pangan hasil industri dan olahan, produk hortikultura, serta kebutuhan sandang. "Kami menyediakan berbagai macam bahan kebutuhan pokok, baik pangan maupun sandang dengan harga terjangkau," ujar  Sekjen Kementerian Perdagangan, Gunaryo di Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Sri Agustina, menambahkan bahwa dalam kegiatan pasar murah ini, kementerian menyediakan beberapa paket kebutuhan pokok seperti beras sebanyak 300 paket, minyak goreng sebanyak 2.500 liter, gula pasir sebanyak 500 kg, daging ayam sebanyak 300 ekor, telur ayam sebanyak 250 kilogram, daging sapi sebanyak 500 kilogram, tepung terigu sebanyak 360 kilogram, serta produk hortikultura.

"Kami menjualnya dengan harga lebih murah sebesar 50-70 persen dari harga pasar. Di sini, kami menjual daging per kilo sebesar Rp70 ribu untuk daging lokal dan Rp75 ribu untuk daging impor," kata Sri.

Kementerian, menurut Sri, membagikan 1.200 kupon untuk 12 kelurahan seharga Rp20 ribu bagi pembelian paket sembako berupa gula, mie instan, minyak goreng, kecap, dan susu. Untuk hari ini, Kementerian Perdagangan membagikan 400 lembar kupon kepada empat kelurahan di sekitar lingkungan kementerian.

"Kami membagikan kupon untuk masyarakat di Kelurahan Gambir, Kelurahan Kebon Sirih, Kelurahan Kwitang, dan Kelurahan Cikini. Masing-masing kelurahan mendapatkan seratus kupon," katanya. 

Pasar murah yang digelar kementerian ini juga ditujukan bagi para pegawai kecil Kementerian Perdagangan dan masyarakat di sekitar kementerian. Pasar yang dibuka setiap hari mulai jam 09.00-14.00 WIB ini menyediakan 40 stand, 15 tenda jualan, serta ada 10 gerobak jualan untuk acara ini.

Tempat itu diisi oleh Asosiasi Industri Minyak Nabati Indonesia (AIMMI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Pusat Informasi Pasar (PINSAR) Unggas Indonesia, Persatuan Pedagang Gula Indonesia (PPGI), Asosiasi Protein Hewani Indonesia (APPHI), Perum Bulog, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanam Indonesia (AP5I), National Meat Processor Association Indonesia (NAMPA), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Pasar Induk Kramat Jati, PT Sarinah Tbk, serta UKM pangan dan kuliner binaan Kementerian Perdagangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya