Kian Panas, Pro-Kontra ElBaradei Sebagai PM Mesir

Massa Pro dan Anti Mursi di Kairo, Mesir
Sumber :
  • REUTERS/Asmaa Waguih

VIVAnews - Krisis politik di Mesir usai kudeta militer pada Rabu 3 Juli 2013, diperkirakan akan berlanjut. Ini setelah beredarnya kabar penunjukan politisi liberal Mohamed ElBaradei sebagai perdana menteri.

Kantor berita Al Jazeera, Minggu 7 Juli, mengutip seorang sumber di Istana Kepresidenan Mesir mengatakan Presiden sementara Mesir Adli Mansour telah menunjuk ElBaradei, dan dia bersedia menerima jabatan itu. ElBaradei dipilih karena pihak militer gagal meyakinkan Gubernur Bank Sentral Mesir Hisham Ramez atau pendahulunya menerima jabatan tersebut.

Kendati informasi ini belum resmi diumumkan pihak Istana, namun gerakan pemberontak Mesir atau Tamarod yang memicu penggulingan mantan Presiden Mohammed Mursi menyambut berita penunjukkan ElBaradei dengan suka cita.

Di luar Istana Kepresidenan Ittihadiya Kairo, Tamarod bersorak sambil mengibarkan bendera serta membunyikan klakson mobil. Kantor berita Al Jazeera melaporkan, rakyat Mesir menilai ElBaradei akan membawa perubahan yang lebih baik bagi negara yang sedang dibelit krisis ekonomi dan politik itu.

Namun analisis berbeda dikemukakan pengajar Universitas Amerika di Kairo, Mohamad Elmasr. Dia menilai bocornya informasi penunjukkan ElBaradei sengaja dilakukan untuk menguji respons publik. “Dia bukan figur yang dikenal di Mesir meskipun dia sangat dikenal oleh Barat,” kata Elmasry. Menurutnya, penunjukan ElBaradei tidak serta-merta menyenangkan hati para pendukung Mursi. Pendukung revolusi pun bisa kecewa.

Pernyataan Elmasry terbukti. Meski informasi terpilihnya ElBaradei sudah terlanjur beredar luas, namun pihak Istana tiba-tiba mengumumkan belum ada sosok mengisi posisi Perdana Menteri. Menurut juru bicara Presiden Mansour, Ahmed el-Musilamani, hingga saat ini proses konsultasi pemilihan PM masih terus berlangsung.

Pejabat senior oposisi Munir Fakhry Abdelnur mengatakan, perubahan informasi ini terjadi karena pihak ultrakonservatif, Partai Salafi al Nour, menolak penunjukan ElBaradei sebagai PM. Kantor berita Al-Ahram bahkan menulis, Wakil Pemimpin Partai Salafi Ahmed Khalil mengancam akan mundur dari proses transisi politik di Mesir apabila pelantikan ElBaradei tetap dilakukan.

“Pemilihan ElBaradei sebagai PM telah melanggar rencana politik dan kekuasaan nasional yang telah kami sepakati dengan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi,” ujar Khalil. Sementara para pendukung Mursi menolak penunjukan ElBaradei karena menganggap pria yang pernah menjadi Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu tidak lebih dari boneka Amerika Serikat.

Mereka memgatakan, ElBaradei menyetujui invasi ke Irak saat menjabat sebagai Kepala IAEA. “Kami tahu dia hanyalah boneka dan kini akan kembali menjadi boneka bagi AS,” ujar salah seorang demonstran pro-Mursi seperti dikutip laman Al Jazeera.

Jalan terbaik
Al Jazeera juga melansir, banyak tokoh yang menyerukan agar keabsahan Presiden Muhammad Mursi dikembalikan untuk menghindari tragedi kemanusiaan. "Ini jalan keluar terbaik, baru kemudian dialog untuk pemilihan dini," kata Prof Dr Sahar Khamis, pakar komunikasi dari University of Meryland, AS.

Wanita asal Mesir itu mengecam keras penggulingan Mursi, presiden pertama yang dipilih secara demokratis. Sahar mengatakan, campur tangan militer dalam politik hanya akan menimbulkan konflik berdarah berkepanjangan.

"Dengan alasan apapun, militer tak boleh campur tangan dalam masalah politik," katanya. Militer itu digaji rakyat dan diberi alat perang untuk mempertahankan kedaulatan negara, bukan untuk bermain politik."

Analis politik Fahmy Howeidi juga menegaskan kudeta militer adalah preseden buruk bagi masa depan demokrasi. "Militer harusnya sadar bahwa Mursi memenangkan suara rakyat lewat pemungutan suara," katanya.

Prof Dr Syeikh Yusuf Qardhawy, ulama kharismatik Mesir, juga mengutuk sikap militer yang melengserkan Mursi. "Keabsahan Presiden Mursi wajib dikembalikan, dan tentara wajib menghormati putusan rakyat yang memberi kepercayaan kepada Mursi."

Pemimpin Persatuan Ulama Islam Sedunia itu mendesak militer meminta maaf kepada rakyat dan memulihkan posisi Presiden Mursi.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

ElBaradei sendiri tampaknya mencoba mengambil hati semua kelompok. Dalam pernyatannya kepada Der Spiegel, Minggu 7 Juli, ElBaradei meminta Ikhwanul Muslimin tetap terlibat menentukan masa depan politik Mesir.

Kepada media Jerman itu, seperti dikutip oleh Al Arabiya, Baradei mengatakan kubu yang mendepak Mursi dari kursi presiden juga tak boleh diperlakukan sebagai kriminal. "Saya menyerukan keterlibatan Ikhawanul Muslimin dalam proses demokrasi ini," ujarnya.

Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 

"Tak satu pun boleh diseret ke pengadilan tanpa alasan yang jelas. Bekas presiden Mursi harus diperlakukan secara terhormat," ujarnya, sambil menambahkan hal itu sebagai "prasyarat bagi rekonsiliasi nasional".

Baradei juga berharap pemilu bisa dilakukan selambatnya dalam tempo setahun. Jika pun Ikhawanul Muslimin menang lagi dalam pemilu nanti, dia akan menerima dengan tangan terbuka, asalkan kemenangan organisasi itu melalui jalan demokratis. (np)

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack
Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024