Siapa Risau Kabut Asap Riau?

Kabut asap menyelimuti Bandara Hang Nadim Batam
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Joko Sulistyo

VIVAnews -Singapura kini kewalahan setelah diserbu asap pekat dari Riau. Pemerintah negeri singa itu mengumumkan kemungkinan meliburkan para pekerja demi kesehatan mereka.

Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Vivian Balakrishnan, pada Kamis, 20 Juni, menyatakan Singapura telah menyiapkan panduan yang harus dipatuhi bagi karyawan akibat meluasnya kabut asap di negeri itu.

Maklum saja, data yang dilansir Channel News Asia, pada Rabu malam pukul 10 waktu setempat, indeks tingkat standar asap (PSI) mencapai angka 321. Ini termasuk angka yang berbahaya. Meski begitu, memasuki tengah malam, pelan-pelan angka itu turun menjadi 218 dan 195 pada Kamis dini hari waktu setempat.

"Ini bencana kabut asap terparah yang dialami Singapura," kata Balakrishnan kepada wartawan.

Dia mengimbau warga Singapura tidak terlalu berpatokan kepada data PSI. Namun beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan olah raga akan ditutup apabila diperlukan.

Tak cuma itu, Singapura juga akan mengirim tim Agen Lingkungan Nasional (NEA) yang dipimpin Andrew Tan ke Jakarta. Mereka akan melakukan pertemuan penting dengan pemerintah Indonesia. 

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan wajar bila pemerintah Singapura mengajukan protes. Menurutnya, asap itu berasal lebih dari 100 titik api di area kebakaran hutan Riau. Sekitar 80 persennya merupakan lahan pertanian dan perkebunan.

Pemerintah juga mempersilakan negara-negara tetangga yang terkena dampak asap kebakaran hutan Riau, untuk membantu Indonesia memadamkan api. “Kalau malaysia dan Singapura ingin ikut memadamkan lahan gambut yang terbakar itu, silakan,” ujar Zulkifli.

Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah mengatasi kebakaran hutan itu. Zulkifli menyatakan, tak ada alasan bagi Riau untuk tak bekerja cepat dalam soal kebakaran hutan ini.

Sebagai solusi alternatif, Badan Nasional Penanggulangan Bencana bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi akan menurunkan hujan buatan di lokasi kebakaran. BNPB telah menyiapkan Rp25 miliar untuk operasi hujan itu.

Pejabat dari Kementerian Kehutanan Raffles Panjaitan mengatakan pemerintah berencana menggunakan teknologi bernama "cloud-seeding" untuk memadamkan api yang berfokus di lahan gambut. Soalnya, lokasi kebakaran umumnya daerah bergambut yang menyebabkan sulit dipadamkan. Apalagi akses ke lokasi juga sulit dijangkau sehingga pemadaman darat tidak mudah.

Rencananya helikopter akan dikirim ke langit Sumatera untuk menyuntikkan bahan kimia ke dalam awan, yang nantinya akan memicu pembentukan kristal es yang berat. Hal ini dapat mempercepat produksi hujan.

Lahan pemodal asing?

Berdasarkan pemantauan satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas bumi (NOAA) milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Riau, yang merekam pada Selasa, 18 Mei 2013, terdeteksi ada 148 titik panas di Riau.

Dari hasil pemantuan Dinas Kehutanan Riau, titik yang terekam satelit sebagian berada di areal perkebunan dan hutan tanaman industri milik perusahan asing asal Malaysia.

"Jadi kami meluruskan itu bukan data yang dikeluarkan Dinas Kehutanan. Titik panas itu terekam satelit BMKG dan dari peta kami melihat kawasan itu berada di perkebunan warga dan milik asing," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Zulkifli Yusuf.

Dari penjelasan Zulkifli, dari rekaman satelit wilayah yang terbakar diduga adalah perkebunan milik pemodal asing, di antaranya PT Langgam Inti Hibrida, yang berada di kawasan Desa Sering, Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, yang merupakan milik Malaysia. Titik panas lain berada di perkembunan milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang berada di Desa Simpang Kareman, Kecamatan Pelagiran, Kabupaten Indragiri Hilir.

Lahan lainnya yang terbakar adalah milik PT Tunggal Mitra Platation, PT Abdi Platation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Udaya Loh Dinawi dan PT Mustika Agro Lestari. Semua lahan tersebut milik perusahaan dengan modal asing dari Malaysia.

Zulkifli Yusuf yang berada di lokasi kebakaran menyampaikan, pemadamanan saat ini masih dilalkukan dengan cara manual. Sejumlah titik api yang berdekatan dengan pemukiman menjadi prioritas untuk segera dipadamkan.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meminta semua pihak tidak berspekulasi tentang penyebab kebakaran. “Kami tidak salahkan si A atau si B. Tapi kalau ada yang melanggar, kami minta untuk ditindak tegas." katanya. "Kalau ada perusahaan yang disinyalir melakukan land clearing, kami minta aparat menindak tegas.”

Namun ia tak menjawab ketika ditanya apakah benar perusahaan yang melakukan land clearing di Riau itu merupakan perusahaan asing, seperti yang disebut-sebut sejumlah pihak. “Soal itu nanti panjang lagi ceritanya. Kami tidak bicara soal perusahaannya, tapi mari kita bersama-sama mengatasi kebakaran hutan ini,” ujar Zulkifli.

Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya juga enggan berkomentar soal perusahaan yang diduga berada di balik kebakaran hutan Riau. “Daftar perusahaan (yang diduga terlibat) ada lima. Tapi kami belum tahu bagaimana fakta di lapangan,” kata Balthasar. Ia juga mengatakan belum tahu apakah perusahaan itu milik asing atau tidak.(np)

Presiden Joko Widodo dan Yanda Zaihifni Ishak jadi saksi pernikahan

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024