10 Perusahaan RI di Daftar 2000 Raksasa Dunia

Bank Mandiri.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Tahun ini, majalah ekonomi terkemuka dunia, Forbes, kembali merilis daftar 2.000 perusahaan raksasa dunia. Total pendapatan 2.000 korporasi dunia itu mencapai US$36 triliun, tumbuh 12 persen dibandingkan tahun lalu. Laba yang diperoleh mencapai US$2,64 triliun atau naik 11 persen. Total aset 2.000 perusahaan tersebut mencapai US$149 triliun. Namun, perolehan aset itu hanya meningkat 8 persen dibanding posisi setahun lalu.

Sementara itu, nilai pasar dari seluruh perusahaan itu justru merosot 0,5 persen menjadi US$37 triliun. Perusahaan-perusahaan raksasa ini mempekerjakan sebanyak 83 juta orang di seluruh dunia.

Laporan Forbes yang dikutip Jumat 20 April 2012 itu menempatkan Exxon Mobil sebagai perusahaan paling untung sejagat. Ini untuk pertama kalinya perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu memuncaki posisi teratas "The Global 2.000."

Exxon menggeser JP Morgan Chase, yang sebelumnya berada di posisi puncak. Posisi lima besar lainnya ditempati oleh General Electric, Royal Dutch Shell, dan bank asal China, ICBC. Perusahaan-perusahaan kelas dunia itu dinilai berdasarkan kinerja penjualan, laba, aset, dan nilai pasar.

Menariknya, dalam daftar itu, Forbes menempatkan 10 perusahaan dari Indonesia. Bahkan, enam di antaranya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sisanya perusahaan swasta.

Posisi teratas untuk perusahaan Indonesia yang masuk daftar Global 2.000 adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. BUMN di sektor perbankan itu berada di peringkat 479 dunia. Menyusul di belakangnya PT Bank Mandiri Tbk (488) dan selanjutnya PT Bank Central Asia Tbk yang meraup laba US$3,1 miliar di posisi ketiga.

Kementerian Negara BUMN mengklaim masuknya enam perusahaan pemerintah dalam daftar 2.000 korporasi terbesar dunia menunjukkan bahwa BUMN tidak kalah dari perusahaan-perusahaan swasta kelas dunia yang beroperasi di Indonesia.

Sekretaris Kementerian BUMN, Wahyu Hidayat, mengakui BUMN selama ini kerap diremehkan dibandingkan swasta. "Namun ternyata tidak. Masuknya enam BUMN ini menunjukkan kami tidak kalah dengan PT Unilever dan perusahaan lainnya," kata Wahyu di Jakarta, Jumat, 20 April 2012.

Menurut Wahyu, masuknya perusahaan pelat merah dalam jajaran korporasi raksasa dunia sejalan dengan kebijakan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yang selalu mendorong perusahaan pelat merah untuk tumbuh lebih besar. 

Berikut ini adalah 10 perusahaan besar asal Indonesia yang masuk daftar Global 2.000:

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool
Peringkat Global 2.000Perusahaan

Penjualan

(US$)

Laba

(US$)

Aset

(US$)

Nilai Pasar

(US$)

479Bank Rakyat Indonesia5,9 miliar1,7 miliar51,5 miliar18,4 miliar
488Bank Mandiri6 miliar1,3 miliar
60,4 miliar17,6 miliar
700Bank Central Asia3,1 miliar0,9 miliar35,9 miliar21,1 miliar
726Telkom Indonesia7,6 miliar
1,3 miliar11,1 miliar14,9 miliar
969Bank Negara Indonesia3,1 miliar0,6 miliar
32,9 miliar7,8 miliar
1.351PGN2,2 miliar0,7 miliar3,5 miliar10,1 miliar
1.399Gudang Garam4,2 miliar0,5 miliar3,4 miliar11,5 miliar
1.636Bank Danamon Indonesia2,4 miliar0,4 miliar15,6 miliar4,6 miliar
1.674Semen Gresik1,6 miliar
0,4 miliar1,7 miliar8,1 miliar
1.898Bumi Resources4,4 miliar0,3 miliar8,8 miliar5,4 miliar

Bukan pertama kali

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Masuknya sejumlah perusahaan besar Indonesia di jajaran raksasa bisnis global sebenarnya bukan pertama kali. Sebelumnya, Boston Consulting Group juga melansir 50 perusahaan asal Asia Tenggara yang diprediksi menjadi pemain tingkat regional bahkan global.

Dari 50 perusahaan tersebut, sebanyak 12 perusahaan juga berasal dari Indonesia.

Seperti dikutip dari laporan The Companies Piloting a Soaring Region yang diperoleh VIVAnews, ke-12 perusahaan asal Indonesia tersebut berasal dari beragam sektor--mulai dari industri rokok hingga penerbangan.

Perusahaan Indonesia di bidang sumber daya alam menjadi penyumbang terbanyak calon perusahaan kelas dunia. Selain pertambangan, industri yang masuk dalam kategori ini adalah kimia dan pertanian. Nama-nama seperti PT Adaro Energy Tbk, PT AKR Corporindo Tbk, PT Bayan Resources Tbk, dan Golden Agri Resources adalah perusahaan-perusahaan calon penguasa pasar Asia Tenggara dan dunia.

Selain sumber daya alam, sektor bisnis lain yang menghasilkan perusahaan kelas dunia berasal dari industri barang-barang konsumsi. Di industri ini terdapat nama-nama besar seperti PT Garuda Food, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, dan ABC Group.

Perusahaan besar lainnya di sektor ini adalah PT Djarum, yang telah mengantarkan dua saudara kandung, Michael dan Budi Hartono sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

Dari sektor manufaktur terdapat perusahaan raksasa otomotif, PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya, PT Astra Otoparts Tbk. Satu nama lagi adalah perusahaan penerbangan nasional Wings Air yang merupakan anak usaha Lion Air. Wings Air memiliki 40 pesawat jenis ATR dan menempatkannya sebagai operator pesawat angkutan terbesar untuk jenis tersebut.

10 besar dunia

Selain menyuguhkan 10 perusahaan besar asal Indonesia yang masuk daftar "The Global 2.000", majalah Forbes menempatkan 10 teratas perusahaan raksasa dunia. Krisis global ternyata tidak menyurutkan kinerja perusahaan-perusahaan itu untuk memacu laba.

Mereka masih mencatat pertumbuhan penjualan dan laba sebesar dua digit pada 2011.

Peringkat tahun ini meliputi 66 negara, dengan empat di antaranya adalah negara baru. Amerika masih mendominasi daftar itu, dengan menempatkan 524 perusahaan. Sementara itu, Jepang menyusul dengan 258 perusahaan.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

China berada di posisi ketiga dengan menambah 15 perusahaan baru tahun ini. Negara lain yang juga menambah jumlah perusahaan mereka dalam daftar 2.000 korporasi besar dunia adalah Korea Selatan (68), India (61), dan Inggris (93).

Berikut daftar lengkap 10 perusahaan terbesar dunia itu:

No Perusahaan Negara   Penjualan  Laba     Aset      Nilai Pasar
1Exxon MobilASUS$433,5 miliarUS$41,1 miliarUS$331,1 miliarUS$407,4 miliar
2JPMorgan ChaseASUS$110,8 miliarUS$19 miliar
US$2.265 miliar
US$170,1 miliar
3General ElectricASUS$147,3 miliarUS$14,2 US$US$717,2 miliar
US$213,7 miliar
4Royal Dutch ShellBelandaUS$470,2 miliar
US$30,9 miliar
US$340,5 miliar
US$227,6 miliar
5ICBCChinaUS$82,6 miliar
US$25,1 miliar
US$2.039 miliar
US$237,4 miliar
6HSBC HoldingsInggrisUS$102 miliar
US$16,2 miliarUS$2.550 miliar
US$164,3 miliar
7PetroChinaChinaUS$301,1 miliar
US$20,6 miliar
US$304,7 miliar
US$294,7 miliar
8Berkshire HathawayASUS$143,7 miliar
US$10,3 miliar
US$392,6 miliar
US$202,2 miliar
9Wells FargoASUS$87,6 miliar
US$15,9 miliar
US$1.313 miliar
US$178,7 miliar
10Petrobas-Petroleo BrasilBrasilUS$145,9 miliar
US$20,1 miliar
US$319,4 miliar
US$180 miliar
VIVA Militer: Serangan rudal Iran menghantam pangkalan udara militer Israel

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024