Berlomba Membuang Uang Haram Khadafi

Muammar Khadafi Pemimpin Libya
Sumber :
  • about.com

VIVAnews - Tatapan sinis dan penuh amarah tertuju pada sosok pemimpin Libya, Muammar Khadafi. Semua seperti hendak menghakimi sang diktator, yang tingkah brutalnya telah memicu pertumpahan darah sekaligus menewaskan ribuan orang di negerinya sendiri.

Yang pernah mengenal baik Khadafi merasa malu dan tertipu. Yang pernah menjalin kerja sama pun menyesal. Termasuk sejumlah selebriti dunia yang pernah menggelar pertunjukan untuk keluarga Khadafi. "Saya menyesal pernah bernyanyi untuk keluarga Khadafi," kata Mariah Carey, seperti dikutip dari Female First.

Carey merasa telah menikmati uang haram Khadafi. Lewat agennya, Carey meminta maaf kepada seluruh korban kekejian Khadafi atas keputusannya tampil di hadapan keluarga sang Kolonel. Kala itu, ia tampil pada sebuah pesta pribadi yang digelar putra Khadafi, Hannibal, di sebuah resor mewah di Pulau St. Barts.

Demi menebus penyesalannya, Carey akan menyerahkan seluruh keuntungan dari lagu barunya kepada yayasan kemanusiaan. "Saya sangat naif dan tidak menyadari siapa yang memesan pertunjukan itu. Saya merasa bertanggung jawab, dan ke depan harus berhati-hati memilih tawaran," katanya.

Keputusan serupa ditempuh Nelly Furtado, Beyonce Knowles, dan Usher. Mereka akan mendonasikan bayaran yang pernah diterima dari Khadafi untuk sejumlah lembaga kemanusiaan internasional.

Seperti dilaporkan Rolling Stone, beberapa tahun belakangan, sejumlah selebriti menerima sejumlah imbalan untuk tampil di pertunjukan-pertunjukan pribadi di berbagai pesta mewah keluarga Khadafi. Nilai honornya rata-rata berkisar US$1 juta atau sekitar Rp9 miliar sekali tampil.

“Pada 2007, saya menerima US$1 juta dari keluarga Khadafi atas pertunjukan selama 45 menit untuk tamu-tamu mereka di sebuah hotel di Italia. Sekarang, saya akan mendonasikan uang itu,” demikian dinyatakan Furtado di akun Twitternya beberapa waktu lalu, seperti dikabarkan AOL News.

Sementara itu, Usher mendonasikan bayarannya kepada organisasi pembela hak asasi manusia dunia, Amnesty International. Itu ditujukan sebagai bentuk kritiknya atas pelanggaran HAM berat yang dilakukan Khadafi kepada sejumlah warganya sendiri.

Tak hanya selebriti yang menunjukkan penyesalan pernah mengantungi uang keluarga Khadafi. Begitu juga di kalangan akademia.

Tegas! Nikita Mirzani Coret Nama Lolly dari KK, Hak Waris, dan Asuransi: Sudah Gak Peduli!

Direktur London School of Economics (LSE), Howard Davies, misalnya, mengaku merasa bersalah pernah menerima bantuan dana dari yayasan amal yang dikelola Khadafi senilai £1,5 juta. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, dia memutuskan mundur dari jabatannya di universitas bergengsi itu. Dia merasa telah mencoreng reputasi LSE dengan menerima dana dari sang tiran Libya untuk unit riset LSE, Global Governance Research Unit, pada 2009.

"Ada risiko dalam menerima dana dari sumber-sumber terkait Libya," kata Davies, dalam surat pengunduran dirinya. "Singkatnya, saya bertanggung jawab atas reputasi sekolah, yang telah terganggu."

Khadafi yang telah menancapkan kekuasaannya di Libya selama 41 tahun menolak mundur dari jabatannya. Ia malah memerintahkan pasukannya menumpas semua penentang pemerintah dengan kekuatan bersenjata. Menyusul ribuan warga sipil yang tewas, situasi mencekam di Libya telah menimbulkan gelombang pengungsian ke luar perbatasan negeri itu.

“Donasi-donasi untuk kemanusiaan itu diharapkan dapat membantu orang-orang yang menderita di tangan rezim Khadafi,” ujar agen Arcade Fire, David T. Viecelli, kepada sejumlah selebriti yang pernah menggelar pertunjukan bagi diktator yang berjuluk 'Anjing Gila dari Timur Tengah' itu. (kd)

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman

Elite Gerindra Sebut Polri Sudah "On the Track" Tangani Kasus Firli Bahuri

Wakil Ketua Komisi III DPR RI mengatakan bahwa Polri sudah "on the track" dalam menangani kasus yang menjerat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024